Tidak peduli hasil di pertandingan besar akhir pekan, ini seharusnya menjadi malam Real Madrid. Sementara tim urutan pertama dan urutan kedua Barcelona dan Atletico saling jegal di Nou Camp, kemenangan melawan tim Espanyol yang belum pernah menang dalam lima pertandingan dan hanya empat poin sepanjang musim, akan memastikan kemanangan madrid atau setidaknya ini adalah keuntungan bagi madrid atas sainganya.
Namun yang terjadi justru sebaliknya. Madrid tertunduk lesu dan Barcelona bersorak bahagia.
Sebaliknya, Barca yang menyerahkan sebuah hadiah Natal lebih awal dan sekarang hampir dapat dipastikan bahkan sebelum sinterklas datang.
Semua kekurangan Madrid sejauh musim ini berada adalah kurangnya agresi dan kohesi di babak pertama melihat mereka beberapa di depan gawang namun gagal memanfaatkan peluang. dan ketika mereka telah unggul justru kehilangan fokus dan kembali kebobolan.
"Kami akan mencoba untuk menyelesaikan musim terbaik yang kita bisa. Kami akan berjuang untuk gelar, tapi gelar Liga hampir mustahil, "keluh seorang Jose Mourinho setelah itu.
Ini sudah keenam kalinya Barca telah datang dari belakang untuk menang musim ini. Bahwa kemampuan untuk datang kembali ditopang oleh sebuah tim yang memberikan gol dari seluruh lapangan dan tidak ada yang lebih halus contoh itu daripada fakta bahwa itu adalah bek kanan mereka Adriano dan gelandang Sergio Busquets yang memberi mereka 2-1 pada paruh waktu untuk memimpin.
Dan ini semakin mengokohkan statement bahwa seluruh pemain barca dapat mencetak gol,sergio busquet adalah pemain ketiga belas yang berhasil menceploskan si kulit bundar ke gawang lawan.
Barca kini berjarak sembilan poin dari Atletico dan 13 dari Madrid dari 16 pertandingan. "Ini adalah Liga yang membosankan," kata Diego Simeone sedih tapi tajam dalam konferensi pers nya.
Artikel 
0 komentar:
Posting Komentar